BEM KM UMY

Telah diadakan  kegiatan Seminar Nasional Desa pada hari Senin, 9 Agustus 2021 yang dilaksanakan secara online via zoom meeting. Kegiatan ini telah diikuti lebih dari 300 orang dari berbagai intansi di seluruh Indonesia yang sangat antusias dengan adanya kegiatan ini.

Seminar Nasional Desa ini mengambil tema “Peran Serta Kampus Dalam Pemberdayaan Masyarakat Guna Menyongsong Kampus Merdeka”, sesuai degan tema pemateri-pemateri yang dihadirkan pun cukup menarik dan merupakan tokoh inspiratif. Ada pun ketiga pemateri yaitu, Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., IPM,  Gardian Muhammad ceo gerakan mengajar desa, Junaedhi Mulyono Kepala Desa Ponggok dan sebagai keynote speaker yaitu Prof. Hilmn Latief, MA., Ph.D.

Program Seminar Nasional merupakan acara puncak dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa peduli dan kontribusi kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejakhtera. Masyarakat desa diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada untuk diwujudkan menjadi kegiatan yang telah dirintis masyarakat menjadi lebih berkembang dan bermanfaat.

Prioritas utama SDGs adalah melakukan perubahan strategi dan metode yang memang tepat dan sesuai dengan kondisi Indonesia, baik kondisi sosial, ekonomi, lingkungan, budaya dan kearifan lokal, serta geografis. Projek SDGs ini sudah menjadi bagian dari kampus yang didalamnya mahasiswa memilki kelompok-kelompok organisasi yang memiliki banyak program didalamnya yang merangkap berbagai aspek seperti pendidikan, pengabdian dan pemberdayaan.

Adapun berbagai tujuan dari pengabdian kepada masyarakat yaitu membangun sinergi antara institusi, mahasiswa, dan masyarakat dalam membangun masyarakat. Meningkatkan kontribusi dosen dan mahasiswa sebagai fasilitator pembangunan masyarakat. Menurut Gardian Muhammad – COE gerakan mengajar desa, ada tiga cara paling simpel dalam memberdayakan desa. Yang pertama kita perlu mencari tim yang tepat karna tim yang tepat akan mecitakan gerakan yan hebat. Kedua, memulai dari masalah yang ada. Dan yang terakhir mencari solusi dari masalah yang ada. Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil pernah berkata bahawa “Kritik harus dibarengi dengan solusi”.