Hari bumi adalah hari dimana seluruh umat manusia memperingati bumi yang dirayakan secara tahunan pada tanggal 2 April dengan menunjukkan dukungan bagi perlindungan lingkungan. Hari bumi ini ada karena kurangnya kepedulian manusia terhadap planet kehidupan. Hari bumi dirancang sebagai suatu cara untuk meningkatkan kesadaran manusia atas kelestarian dan kelangsungan kehidupan di Bumi yang ditinggali. Perlu diketahui bahwa bumi tengah mengalami krisis global dan membutuhkan perhatian kita semua secara bergandengan bersama-sama. Krisis global adalah sebuah ancaman terbesar yang menunjukan perubahan iklim yang dapat mengakibatkan bencana lebih lanjut dikemudian hari. Lantas, siapa yang akan bertanggung jawab jika bumi yang hijau ini nantinya tidak hijau lagi? Dimanakah kelestarian bumi yang merupakan sumber dari seluruh gairah dan tindakan kehidupan? Apakah hal tersebut bersembunyi dibalik ke-modernisasian generasi Z yang progresif?

        Keadaan bumi sekarang cukup memprihatinkan baik dari segi laut, darat, maupun udara. Pencemaran dan kerusakan lingkungan terus terjadi di seluruh bagian dunia. Namun, belum ada tanda-tanda yang serius dan sepadan atas perbaikan dengan kerusakannya. Bumi sudah mengalami proses penurunan kualitas dan juga indikasi kehabisan sumber daya yang di butuhkan manusia. Jika ibaratnya kemarin bumi sakit, hari ini kritis, akankah besok sembuh atau malah mati?

         Kualitas tanah yang turun diakibatkan karena pembuangan sampah dan pencemaran sampah. Perubahan struktur tanah dari tahun ke tahun pun telah dirasakan disejumlah kota-kota besar di Indonesia sehingga bencana banjir terjadi dimana-mana. Hal ini selain diakibatkan intensitas hujan yang tinggi juga terjadinya penurunan tanah disebagian daerah, seperti di Jakarta. Jika tidak ada pembenahan yang serius mungkin Jakarta akan tenggelam beberapa tahun kemudian. Selain itu, keadaan laut dan udara pun telah tercemari. Kadar CO2 di udara yang diakibatkan oleh asap pembakaran hasil fosil ataupun asap pabrik telah meningkat drastic. Hasil penelitian para ilmuan jika astmofer bumi mengandung lebih dari 40% CO2.  Hal tersebut semakin diperburuk dengan hilangnya berbagai hutan akibat penebangan liar dan meningkatnya jumlah pabrik dan kendaraan yang mendukung terjadinya global warming (yunita, 2015). Oleh karena itu, perlu adanya dukungan pemerintah Kementerian Sumber Energi dan Mineral melalui Jendral Direktoral Energi Terbarukan untuk segera menyelesaikan Indonesia baruan energi 2025 sebagai komitmen kemandirian energi, pengurangan penggunaan batu bara dan emisi karbon. Dukungan juga disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa pemanfaatan EBT sudah dilakukan pada Kementerian yang ia pimpin, dengan mengaplikasikan kendaraan listrik sebagai kendaaraan dinas menteri, eselon I dan eselon II. Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menjelaskan DEN dapat memberikan kontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca, selain itu juga diperlukan pemikiran baru sebagai terobosan, dan ia pun mendukung pembaruan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dengan memperhatikan lingkungan hidup dan penurunan emisi gas rumah kaca (EBTKE, 2021).

        Keadaan laut hari ini juga tidak baik-baik saja, laut Indonesia mengalami darurat kelestarian biodiversitas yang disebabkan oleh tingginya tingkat pencemaran laut oleh berbagai polutan. Akumulasi sampah plastic maupun limbah pembuangan pabrik ke laut di Indonesia cukup besar. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat ke-2 setelah RRT sebagai penyumbang sampah plastik di laut. Sampah plastik di laut Indonesia mencapai 187,2 ton. Bila disebar di perairan, sampah ini dapat membentuk sebuah pulau yang cukup luas (Chandra, 2017). Plastic merupakan salah satu penyebab dari perubahan iklim (climate change) dari proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya menghasilkan emisi karbon yang tinggi sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim karena kondisi bumi semakin memanas. Semakin tinggi emisi karbon yang dihasilkan, maka semakin tinggi konsentrasi gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Berikut merupakan data sampah plastic dunia dari tahun ke tahun :

        Jika bumi adalah sebuah ruang yang dijadikan investasi jangka panjang bagi kehidupan manusia. Sudah sejauh manakah langkahmu terhadap kelestarian lingkungan? Mengutip dari laman Earthday.org, pada Hari Bumi 2022 kita perlu berani bertindak, berinovasi secara luas, dan menerapkan keadilan. Hal ini perlu dijalankan oleh seluruh lapisan kehidupan masyarakat mulai dari pembisnis, pemerintah dan semua orang untuk bertanggung jawab demi kemitraan planet ini. Pelestarian kehidupan dapat dimulai dengan hal yang kecil dan dimulai dari diri sendiri yaitu :

  • Menghemat penggunaan energi, dengan mematikan lampu atau alat elektronik lainnya saat tidak digunakan. Pemakaian listrik secara berlebihan berdampak pada pemanasan global atau global warming. Pemanasan global inilah yang membuat es di Kutub mulai meleleh karena temperatur di Bumi kita semakin panas. Temperatur panas di bumi mengakibatkan perubahan iklim yang tidak menentu serta berdampak pula dengan ekosistem yang ada di bumi (advice, 2021).
  • Penggunaan air secukupnya, pemakaian yang tidak terkontrol menyebabkan berkurangnya air bersih dan dapat mengancam kehidupan di Bumi. Apabila kita tidak menghemat, maka kita akan mengalami krisis air bersih yang mengakibatkan bencana kekeringan di banyak tempat (advice, 2021).
  • Car Free Day, untuk mengurangi polusi udara yang terjadi akibat pembakaran bahan bakar fosil. Kita dapat menerapkan Car Free Day dalam kehidupan sebgai bentuk peduli lingkungan akibat dampak emisi gas CO2 yang meningkat. Kegiatan ini bisa dengan memilih untuk menggunakan sepeda atau berjalan kaki ataupun penggunaan angkutan umum jika menempuh perjalanan jauh.
  • Penggunaan bahan kertas secara efektif. Seperti yang diketahui bahwa kertas dibuat dari kayu. Jika penggunaan kertas banyak, maka kayu yang dipakai juga banyak. Sehingga penebangan pohon dihutan semakin tidak terkendali jika tidak diimbangi oleh reboisasi.
  • Pengurangan penggunaan bahan plastic, seperti yang diketahui bahwa plastic merupakan suatu masalah besar dalam menghadapi perubahan lingkungan karena plastic membutuhkan waktu terurai bertahun-datun sehingga dapat mengakibatkan deforestasi tanah.

         

        Sebagai investasi kehidupan, tentunya pelestarian perlu dilakukan jauh-jauh hari. Tema Hari Bumi 2022 adalah “Invest In Our Planet” atau “Investasi di Planet Kita”. Untuk itu, kesadaran seluruh elemen masyarakat perlu ditumbuhkan. Bumi adalah sumber kekayaan masa depan. Seperti halnya pada Bumi Wadas yang mempunyai kekayaan alam tak ternilai merupakan suatu investasi bagi masyarakatnya. Bumi Wadas merupakan Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang menjadi highlight menyangkut pembangunan Proyek Bendungan Bener. Pada pembangunan direncanakan bahwa Desa Wadas akan menjadi daerah tambang batu andesit yang akan menguras 124 hektar tanah warga yang ditanami berbagai macam pepohonan, tanaman rempah, palawija, kayu keras, hingga kebutuhan hidup warga. Selain itu, proses ambang Quarry, atau penambangan terbuka dikeruk dan menggunakan ledakan 5.300 ton dinamit atau 5.280.210 Kg, hingga kedalaman 40 meter yang tentu dapat mengganggu kelestarian lingkungan (Ramadhani, 2022).

        Pelestarian Bumi Wadas perlu dilakukan demi keseimbangan ekosistem baik flora dan fauna didalamnya. Rencana penambangan yang akan dilakukan sangat luas yang berdampak pada pengurangan jumlah pepohonan produktif yang menyimpan dan menahan air agar tidak terjadin= bencana seperti erosi dan banjir disekitar wilayah tersebut. Selain dampak bencana, hal yang dirasakan lainnya yaitu berkurangnya daerah penghasil oksigen yang pepohonan tersebut dapat menyerap gas CO2. Hal ini berarti semakin berkurangnya ruang hijau maka semakin tingginya efek rumah kaca yang dapat mengakibatkan pemanasan global. Jika pemanasan global terjadi dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan perubahan iklim yang cukup signifikan di suatu daerah. Oleh karena itu, hutan merupakan sumber penting sebagai penjaga kelestarian alam dunia dan sebagai paru-paru dunia yang menyumbang  oksigen demi kelangsungan kehidupan manusia.

        Menurut Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP) salah satu anggota ILC Asia, rencana penggalian batu andesit untuk bendungan Bener sangat membahayakan. Berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2031 dinyatakan bahwa Desa Wadas merupakan salah satu area resapan air.Jika ada konstruksi besar-besaran maka jenis kontur tanah di Desa Wadas yang berupa perbukitan akan rawan kekeringan dan longsor. Jika terjadi kekeringan maka dapat mengakibatkan penurunan kualitas tanah sehingga kelestarian tanah juga berkurang.

        Bumi Wadas merupakan suatu contoh pelestarian kehidupan yang perlu digaungkan haknya mengingat keadaan bumi yang telah mengalami berbagai krisis akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Pelestarian Bumi Wadas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk tetap menyeimbangkan ekosistem kehidupan di daerah. Terlebih lagi hutan merupakan suatu daerah yang kompleks akan komposisi kehidupan. Pelestarian tersebut perlu dilakukan dan menjadi sebuah investasi yang cukup menjamin di masa depan baik dari segi ekosistem, pelestarian lingkungan, ataupun penyongsong perekonomian bagi warga setempat. Oleh karena itu, jagalah bumi, jagalah Wadas, dan jagalah kelestariannya demi kelangsungan hidup bersama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

advice, e. (2021, April 14). 5 cara mudah melestarikan bumi di rumah. Retrieved from EF Blog: https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/5-cara-mudah-melestarikan-bumi-dari-rumah/

Chandra, N. (2017, Desember 10). Darurat Kondisi Laut Indonesia. Retrieved from Kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/nicholasndc/5a2d59f65e13736fa6258902/darurat-kondisi-laut-indonesia

EBTKE, H. (2021, April 8). Forum Kehumasan Dewan Energi Nasional: Menuju Bauran Energi Nasional Tahun 2025. Retrieved from DIRJEN EBTKE: https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/04/09/2838/forum.kehumasan.dewan.energi.nasional.menuju.bauran.energi.nasional.tahun.2025

Ramadhani, B. A. (2022, februari 11). Tanah Surga di Desa Wadas, Hasilkan Miliaran Rupiah dari Durian yang Lezat. Retrieved from suarajawatengah.id: https://jateng.suara.com/read/2022/02/11/143348/tanah-surga-di-desa-wadas-hasilkan-miliaran-rupiah-dari-durian-yang-lezat

yunita, v. (2015, April 4). 5 fakta bumi dalam keadaan kritis. Retrieved from Environment Indonesia: https://environment-indonesia.com/5-fakta-bumi-dalam-kedaan-kritis/#:~:text=Keadaan%20bumi%20kita%20saat%20ini%20sudah%20cukup%20memprihatinkan.,indikasi%20kehabisan%20sumber%20daya%20yang%20di%20butuhkan%20manusia.